Banda Aceh -  Gubernur Zaini Abdullah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Aceh menggelar rapat rencana pembangunan jalan bebas hambatan dan jalan tol Aceh di Pendopo Gubernur, Rabu (13/7).  

Pembangunan jalan bebas hambatan itu merupakan bagian dari program trans sumatera yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat yang akan menghubungkan Aceh hingga ke Provinsi Lampung.

Di Aceh, jalan tersebut akan membentang sepanjang 412,77 Kilometer. Dari Banda Aceh, jalan tersebut akan melintasi Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhoseumawe, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang.

Dari pertemuan itu, seluruh Pimpinan Daerah yang terdiri dari Bupati Pidie, Bupati Pidie Jaya, Asisten I Aceh Besar, Walikota Langsa, Wakil Walikota Banda Aceh, Wakil Bupati Aceh Timur, Wakil Bupati Aceh Tamiang dan Kepala Bappeda Aceh Besar menyetujui dengan mendukung sepenuhnya pembangunan jalan bebas hambatan sebagai bagian dari percepatan pembangunan strategis yang telah disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016.

Meski begitu, ada beberapa kendala yang sering ditemui di lapangan dalam pembangunan jalan bebas hambatan. Kendalanya mulai dari pembebasan lahan sampai harga tanah warga. Kemungkinan adanya mafia yang mencari keuntungan di atas hak tanah masyarakat juga harus bisa diatasi.

Di samping itu, para Bupati dan Walikota juga meminta agar diberikan titik koordinat rencana pembangunan jalan sehingga memudahkan koordinasi dengan Badan Pertanahan di daerah masing-masing setempat.

Gubernur Zaini Abdullah mengungkapkan pembangunan jalan itu merupakan kesempatan paling berharga bagi Aceh karena inisiatornya dari Pemerintah Pusat. Zaini menyebutkan akan sangat serius untuk menjaga komitmen lahirnya jalan tol di Aceh. "Akan terus kita laporkan kepada Presiden sebagai bentuk komitmen keseriusan kita," jelasnya.

Sumber : seuramoe.acehprov.go.id