Korban Banjir Bandang Agara tak Mau Tinggal di Tenda
KUTACANE – Korban banjir bandang di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara (Agara), lebih memilih mengungsi ke rumah keluarga dan famili ketimbang di tenda atau posko pengungsian. Alasan mereka, mengungsi di rumah lebih menjamin dalam hal ketersediaan air bersih, toilet, selimut, dan alas tidur.
Camat Lawe Sigala-gala, Imansyah Gensi kepada Serambi, Kamis (13/4) mengatakan, sangat sedikit korban banjir bandang yang mau tinggal di tenda pengungsian di Lawe Tua dan Puskesmas Lawe Sigala-gala. Diakui oleh Imansyah, fasilitas di posko pengungsian memang minim karena hanya memanfaatkan toilet dan air bersih di puskesmas. Sedangkan untuk kebutuhan makan tidak ada masalah karena disediakan di dapur umum lapangan. “Bantuan untuk korban bencana terus mengalir dari berbagai pihak,” kata Imansyah.
Kadis Sosial Aceh, Drs. Alhudri ,MM membenarkan tidak ada korban bencana yang mengungsi di tenda-tenda karena ditampung di rumah-rumah famili yang tidak terkena bencana. Namun, kata Alhudri, tenda tetap dipakai pada siang hari mulai pagi sampai sore. “Ada satu tempat saja yang digunakan korban bencana yaitu di gereja, sebanyak 150 orang korban yang beragama Nasrani,” lapor Alhudri dari lokasi bencana, tadi malam.
Menurut Alhudri, Gubernur Aceh memerintahkan pihaknya menyalurkan bantuan untuk korban banjir bandang di Agara sekaligus memberikan bantuan secara maksimal dalam masa darurat.
Alhudri juga menginformasikan, pihaknya telah membuka pelayanan dapur umum lapangan (dumlap) di tujuh titik, yaitu Lawe Beringin, Kecamatan Semadam, Lawe Sekumpat, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Lapangan Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Lawe Sigala-gala Dua, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Lawe Sigala Timur dan Kayu Mbelin, Lawe Sigala Barat Jaya dan Desa Sigala Barat.
Dijadwalkan hari ini, Sabtu (15/4), Mensos RI Khofifah Indar Parawansa akan meninjau langsung korban bencana di Agara. “Bu Menteri dari Jakarta-Medan-Kutacane. Kami sudah siap menunggu kehadiran beliau,” demikian Alhudri.
465 anggota Polri
Kapolres Agara, AKBP Edi Bastari kepada Serambi mengatakan, sebanyak 465 personel polisi dikerahkan membantu korban banjir bandang di dua kecamatan di Agara.
Anggota Polri yang dikerahkan itu dari Polres Agara sebanyak 385 orang, 60 Brimob Polda Sumatera Utara, dan 20 Polda Aceh. Mereka membantu korban banjir di Kecamatan Semadam dan Lawe Sigala-gala untuk membersihkan puing-puing banjir yang menimbun rumah dan fasilitas lainnya.
Sumber: humas.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020