Karo Humas: Toilet Masjid Baiturrahman Akan Disempurnakan
Banda Aceh — Kepala Biro Humas Setda Aceh, Mulyadi Nurdin LC. MH, mengajak serta para wartawan untuk melihat langsung kondisi toilet dan tempat wudhu di Masjid Raya Baiturrahman, Senin (15/05/2017) sore.
“Kita ingin kawan-kawan wartawan melihat sendiri fisik bangunan toilet dan tempat wudhu untuk memastikan bahwa pembangunannya sudah sesuai standar,” ujar Mulyadi.
Sebelumnya beberapa pihak mengkritik kondisi tersebut, karena pembuatan tempat buang hajat itu tidak sesuai syariat atau tidak berstandar tempat bersuci. Namun bersama pihak yang membangun konstruksi toilet Masjid Baiturrahman menyebutkan, bahwa pembangunan sudah sesuai, jika ada yang kurang bisa disempurnakan, toilet yang dibangun juga ramah akan difabel.
“Kita juga membuat empat toilet untuk difabel, yang lokasinya terpisah dengan toilet umum,” ujar Ipung tim Teknik proyek pembangunan Masjid Baiturrahman.
Ipung menjelaskan, pembangunan toilet memang masih dalam tahapan finishing. Di mana, penyekat plastik yang dipasang di kloset berdiri belum dipasang. Plastik tersebut akan dipasang pihaknya, sehingga mereka yang menggunakannya tidak terciprat air seni.
Adapun pembatas antar toilet buang air kecil yang dinilai masih kurang tinggi akan ditambah ketinggiannya supaya pengguna merasa nyaman
Waskita Karya selaku pihak pembangun proyek itu juga membuat shower yang bisa dipakai jamaah untuk mandi. Selain itu, kata Ipung, pihaknya juga membuat kloset duduk khusus buang air kecil.
“Dengan menggunakan koset duduk ini, mereka yang menggunakannya bisa yakin bahwa seluruh kencingnya habis. Posisi mereka kan jongkok,” ujar Ipung sembari memperagakan jongkok.
Ipung bersama Kepala Biro Humas Setda Aceh kemudian mengajak wartawan untuk berkeliling melihat semua fasilitas yang dibangun di ruangan basement Masjid Baiturrahman. Terlihat juga ada rak sepatu berkapasitas 760 unit penitipan, yang ditempatkan di dekat parkiran mobil.
Mulyadi memastikan, apa yang dibangun pemerintah setelah terlebih dahulu melihat kebutuhan dan standar yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan polemik di kemudian hari.
“Apa yang dibangun tentu karena kebutuhan. Jika sebelumnya jamaah hanya bisa memakai tempat wudhu dan toilet yang di atas, nantinya mereka juga akan bisa menggunakan yang di bawah,” kata Mulyadi.
Sumber : humas.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020