Nasaruddin: Nama Bandara Rembele Takengon Menjadi Perekat Masyarakat
 
      Redelong - Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengharapkan nama yang sematkan pada bandara Rembele Takengon agar tetap dipertahankan. Alasannya, menurut Nasaruddin nama tersebut menjadi perekat bagi masyarakat Kabupaten Bener Meriah dengan Aceh Tengah sebagai Kabupaten induk dan dua kabupaten bersaudara.
“Sebagai seorang warga masyarakat Gayo kami mengharapkan nama bandara Rembele Takengon tetap dipertahankan karena menjadi perekat bagi masyarakat,” kata Nasaruddin disela forum yang membahas penelusuran dan penulisan sejarah Bandara Rembele, Sabtu 29 Juli 2017 bertempat di ruang keberangkatan Bandara Rembele.
Selain itu, menurutnya nama tersebut juga sudah bakukan dan disebarluaskan secara resmi oleh Kementerian Perhubungan RI dalam dunia penerbangan Nasional maupun International.
“Banyak bandara di daerah lain juga memiliki penamaan serupa, seperti Bandara Iskandar Muda disebutkan nama Banda Aceh walaupun letaknya di Aceh Besar, karena penamaan ini punya hubungan historis dan sosiologis yang erat, ” demikian Nasaruddin.
Pembahasan sejarah Bandara Rembele hari itu dibuka oleh Bupati Bener Meriah, Ahmadi dan turut dihadiri sejumlah tokoh yang berperan langsung maupun tidak langsung dalam mewujudkan pembangunan dan operasional Bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat dataran tinggi Gayo tersebut.
Sumber: humas.acehprov.go.id
- 
          
            Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan EkonomiKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul AdhaKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New NormalKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus BaruKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara DaringRabu, 22 Juli 2020
