Korupsi, Kemiskinan, Keterbelakangan, Kebodohan dan Ketergantungan Ancam Kedaulatan RI
Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Aceh menggelar upacara memperingati hari Bela Negara ke-69 di halaman kantor Gubernur Aceh, Selasa (19/12/2017).
Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, Iskandar A. Gani yang bertindak sebagai inspektur upacara membacakan sambutan pidato Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Ia mengatakan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa belajar dari sejarah perjuangan bangsa.
Menurutnya sejarah mencatat bahwa Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat karena pembelaan negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, tapi juga oleh setiap warga negara. Warga negara dengan kesadarannya membela negara dalam bentuk yang lain. Sebagaimana pernah dilakukan oleh Mr. Safruddin Prawiranegara pada tahun 1948 guna menyelamatkan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat.
"Nilai-nilai heroik tersebut yang perlu terus kita aktualisasikan melalui berbagai karya nyata kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Ianya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan negara diera ketergantungan terhadap teknologi informasi.
Diera milenium ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada di setiaplini kehidupan.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para generasi muda milenial untuk senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila dan memecah belah NKRI" harapnya," harapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, ancaman kedaulatan juga muncul dari tindak pidana kejahatan luar biasa, yakni korupsi termasuk di dalamnya pungutan liar, kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan yang telah nyata-nyata merusak fondasi kekuatan sebagai bangsa dan menjauhkan rakyat dari kesejahteraan.
Kesadaran bela negara juga dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara, para kader bela negara yang ada di berbagai daerah di seluruh Indonesia dapat menyebarkan nilai-nilai bela negara kepada lingkungannya masing-masing, sehingga bela menjadi kesadaran nasional dan gerakan nasional, terangnya. (jl/ri)
Sumber : diskominfo.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020