Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Isra Mi'raj sebagai Sarana Intropeksi dan Tingkatkan Kualitas Sholat

Agama Jumat, 13 April 2018 - Oleh opt4

Banda Aceh - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Pusat, Fahmi Salim, LC. MA mengajak untuk mengambil hikmah dari momentum peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad S.A.W. Hikmah diantaranya yaitu sebagai intropeksi dan memperbaiki kualitas shalat.

"Jadikan sarana intropeksi dan meningkatkan kualitas Shalat, guna mempertebal keimanan dan ke taqwaan kepada Allah SWT," ajaknya dalam Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1438 H/2018 M di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Ia menceritakan, peristiwa Isra Mi'raj selain berdimensi religius spiritual juga berdimensi geopolitik global. Dimensi religius spiritual yaitu perintah shalat 5 waktu. Sementara dimensi geopolitik global yaitu mencabut mandat dari Bani Israil dan mengalihkan kepemimpinan spiritual dan politis Jerussalem kepada Nabi Muhammad SAW.    

Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur mengatakan, peringatan Isra’ Mi’raj yang digelar rutin setiap tahun, selain untuk menyemarakkan syiar Islam, juga mengajak kaum muslimin untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT. Memperingati Isra’ Mi’raj juga diharapkan dapat memperteguh sikap istiqamah dalam meneladani perjuangan Rasulullah SAW.

Isra’ Mi’raj dijelaskan sebagai sebuah peristiwa luar biasa yang merupakan mukjizat yang begitu besar bagi Kerasulan Muhammad SAW.

Gubernur mengatakan, Isra’ dan Mi’raj yang terjadi pada diri Rasulullah dilakukan dengan ruh dan jasad, dan dalam waktu kurang dari satu malam.

"Dalam hal ini, kalau dilihat dari pendekatan akal pikiran dan nalar manusia yang sangat terbatas, maka tentu peristiwa tersebut sangatlah irrasional. Namun, inilah yang dinamakan mukjizat, yang merupakan bukti yang menundukkan logika manusia yang lemah," ujar Gubernur.

Gubernur juga menjelaskan, peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sarat dengan berbagai peristiwa simbolis. Berbagai pengalaman yang dialami oleh Nabi Muhammad selama perjalanan itu, dimaksudkan untuk memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah.

"Pengalaman tersebut kemudian disampaikan kepada ummat agar direnungkan dan dipetik hikmahnya, sehingga ummat mampu meraih martabat lebih tinggi di sisi Allah SWT."

Gubernur juga mengatakan, peristiwa Isra' Mi’raj mewajibkan umat Islam untuk menunaikan shalat 5 waktu sebagai wahana komunikasi langsung dengan Allah SWT. Selain perintah shalat, buah dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah pencerahan jiwa dan semangat bagi Rasulullah dalam menghadapi berbagai persoalan, baik dalam menyebarkan syiar Islam maupun dalam membangun tatanan kehidupan kemasyarakatan.

"Dengan demikian, Isra Mi’raj tidak hanya merupakan bagian dari transformasi spiritual tetapi juga transformasi sosial. Transformasi spiritual mengajarkan kita semua untuk senantiasa taat, tunduk dan bertaqwa kepada Allah SWT. Sementara transformasi sosial, mengajak kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan; dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju terang, dan dari keterbelakangan menuju kemajuan," kata Gubernur.

Melalui momentum peringatan Isra Mi’raj tahun ini, Gubernur Irwandi juga mengajak semua pihak untuk melanjutkan pembangunan dan menyejahterakan masyarakat Aceh. 

"Mari kita dukung program Aceh Meuadab, yaitu mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi Mekkah melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Kita bangun tatanan masyarakat Aceh berilmu sebagai ciri dari masyarakat yang berdaya saing tinggi, yang mampu membawa kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan," kata Gubernur dalam peringatan Isra' Mi'raj. (Rd/Wan)

Sumber : diskominfo.acehprov.go.id

 

Last Update Generator: 07 Nov 2025 11:05:05