Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh

Lomba Peuayoen Aneuk Meriahkan PKA Ke-7

Seni, Budaya & Hiburan Jumat, 10 Agustus 2018 - Oleh opt4

Banda Aceh - Lomba Peuayoen Aneuk ikut menyukseskan dan memeriahkan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 7 yang diselenggarakan di museum Aceh, Jumat (10/08/2018).

Peuayoen aneuk adalah tradisi masyarakat Aceh menidurkan bayi dari usia 0 hingga 2 tahun dengan menggunakan ayunan dari kain dan diikatkan di bawah rumah Aceh. Dalam prosesnya, para ibu menidurkan bayinya diiringi dengan lantunan syair-syair perpaduan adat, seni dan zikir religi.

Ketua lomba prosesi adat Aceh T. Raja Zulkarnaini mengatakan lomba itu bertujuan untuk mengangkat kembali khazanah Aceh agar tidak sampai hilang. Lomba itu merupakan pelestarian adat kearifan lokal yang ada di Aceh.

"Sekarang kita lihat didalam masyarakat sudah banyak Peuayoen Aneuk dilakukan dengan syair tidak menentu dan kurang mendidik, dengan adanya acara ini kita kembalikan men-dodaidi-kan atau meninabobokan anak dengan salawat dan syair-syair yang bisa mendidik anak," jelasnya.

Peuayoen Aneuk, lanjutnya, dilakukan dengan salawat dan syair khusus dalam bahasa Aceh yang bunyinya: 'Allah hai do kudoda idang, Seulayang blang ka putôh taloe, Beurijang rayek hai Banta Seudang, Tajak bantu prang tabila nanggroe' artinya Allah hai do kudoda idang, layang-layang sudah putus benang, cepatlah besar hai Banta Sedang, bantulah perang bela negara.

Ia menambahkan, rakyat Aceh sangat heroik sekali, mulai dari ayunan sudah ditanamkan semangat-semangat juang yang tinggi, disamping dengan ajaran-ajaran atau syair agama yang islami.

Acara ini diikuti oleh 23 Kabupaten Kota se-Aceh kecuali Kabupaten Simeulu dan Aceh Utara. Lomba itu dinilai oleh dewan juri dari kalangan akademisi, budayawan, tokoh adat dan sejarawan.(jl/ri)

Sumber : diskominfo.acehprov.go.id

 

Last Update Generator: 06 Nov 2025 15:32:29