Agustus 2018, Aceh Inflasi 0,26 Persen
Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mengumumkan kondisi inflasi yang terjadi di Provinsi Aceh untuk bulan Agustus 2018 sebesar 0,26 persen. Informasi inflasi tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyudin di Aula BPS Aceh, Senin (3/9/2018).
Inflasi yang terjadi di Provinsi Aceh menurut Wahyudin, disebabkan oleh meningkatnya indeks harga konsumen untuk kelompok-kelompok pengeluaran, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga inflasi 1,56 persen, kelompok bahan makanan inflasi 1,01 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi 0,42 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar inflasi 0,09 persen, dan kelompok kesehatan inflasi 0,02 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan deflasi 0,67 persen dan kelompok sandang deflasi 0,32 persen.
"Inflasi year on year yakni agustus 2018 terhadap agustus 2017 untuk kota Banda Aceh sebesar 3,61 persen, kota Lhokseumawe 3,34 persen, kota Meulaboh 3,75 persen dan Provinsi Aceh 3,55 persen," jelasnya.
Wahyudin mengatakan komponen inti untuk Provinsi Aceh pada agustus 2018 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dan komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,31 persen, sedangkan komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.
Ia menambahkan, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada bulan agustus 2018 antara lain tongkol/ambu-ambu dengan andil inflasi sebesar 0,2122 persen, daging ayam ras sebesar 0.0654 persen, cabai rawit sebesar 0,0646 persen, cabai merah sebesar 0,0562 persen, daging sapi sebesar 0,0451 persen, dan kembung sebesar 0,0416 persen.
"Sedangkan beberapa komoditas di Provinsi Aceh yang mengalami penurunan harga pada bulan agustus 2018 antara lain adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,1348 persen, tomat sayur sebesar 0,1126 persen, angkutan udara sebesar 0,1072 persen, jeruk sebesar 0,0426 persen, dan jeruk nipisilimau sebesar 0,0396 persen," katanya.
Dari 82 kota di Indonesia yang dipantau harganya pada agustus 2018, Wahyudin mencatat 30 kota mengalami inflasi sedangkan 52 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota tarakan sebesar 0,62 persen dan yang terendah di kota medan dan padangsidimpuan masingmasing sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di kota bau-bau sebesar 2,49 persen. Secara urutan inflasi tertinggi, kota banda aceh berada pada urutan 3, kota meulaboh pada urutan 9, dan kota lhokseumawe pada urutan 53.
Sedangkan bila dilihat dari 23 kota di sumatera, inflasi tertinggi terjadi di kota tanjung pandan dan banda aceh masing-masing sebesar 0,50 persen dan yang terendah di kota medan dan padangsidimpuan masing-masing sebesar 0,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota bengkulu sebesar 1,80 persen.
Wahyudin menambahkan lndeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2017 Provinsi Aceh mencapai angka 70.93 dalam skala O sampai 100. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan angka lDl 2016 yang sebesar 72.48. Capaian kinerja demokrasi Provinsi. Aceh tersebut masih berada pada kategori "sedang". Klasiflkasi tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni "baik" dengan indeks di atas 80, "sedang" memiliki indeks 60 80 dan "buruk" punya indeks di bawah 60.
"Perubahan angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Aceh dari 2016-2017 dipengaruhi oleh tiga aspek demokrasi yakni Kebebasan Sipil yang turun 5.65 poln dari 92.92 menjadi 87.27, Hak-Hak Politik tetap di angka 63.94 dan Lembaga-Iembaga Demokrasi yang meningkat 1.14 poin dari 60,33 menjadi 61.47," ungkapnya.(jl/fd)
Sumber : humas.acehprov.go.id
-
Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 23 Juli 2020 -
Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul Adha
Kamis, 23 Juli 2020 -
Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal
Kamis, 23 Juli 2020 -
Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus Baru
Kamis, 23 Juli 2020 -
Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara Daring
Rabu, 22 Juli 2020