Banda Aceh - Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh menggelar acara Forum Dialog dan Literasi Media dengan tema Komunikasi Sehat Indonesia Bersahabat di Aula Balai Kota Banda Aceh, Senin (12/11/2018)

Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Bustami SH mengatakan Komunikasi dan informasi merupakan keniscayaan masa kini dalam komunikasi dan publikasi juga telah menjadi salah satu tuntutan utama kepada manusia karna itu untuk mewujudkan solidaritas terhadap teknologi, informasi dan komunikasi yang menjadi sebuah keharusan.

"Pengaruh dari kemajuan teknologi, khususnya dari kemajuan teknologi informasi terbagi mejadi dua macam, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Semua itu kembali lagi pada cara manusia itu sendiri untuk berfikir dan bagaimana dia memanfaatkan kemajuan Teknik Informatika Komunikasi (TIK), bersifat membangun dan bermanfaat (positif) atau untuk hal-hal yang tergolong kearah negatif," jelasnya.

Perkembangan (TIK) terus meningkat seiring kebutuhan manusia. Dengan berkembang dan majunya TIK pekerjaan dan masalah-masalah yang dihadapi jadi lebih mudah diselesaikan, perkembangan dan penggunaan TIK diterapkan secara tepat dan benar, maka akan menimbulkan dampak positif yang sangat berguna bagi manusia.

"Tetapi, jika penerapanya salah atau terlalu berlebihan, maka dapat menimbulkan dampak negatif," sebutnya.

Tidak dapat dipungkiri, tambahnya, bahwa perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi seakan-akan tidak dapat dipisahkan, sehingga lahirlah istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang sangat populer sekarang ini. Perpaduan keduanya semakin berkembang cepat dengan adanya media Internet. Teknologi internet telah merubah cara orang berkomunikasi.

Di tempat yang sama Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Mediodecci Lustarini, mengatakan di tahun 2018 sampai september tercatat 844 berita hoax yang sudah diklarifikasi sebagai hoax, informasi yang tidak benar dan publikasi yang tidak sehat bisa mengakibatkan tegangan di dunia nyata. Hal tersebut berdampak pada persatuan yang sudah ada. hoax merupakan masalah karna bisa menghancurkan kekuatan sendiri terutama mengingat besarnya akses informasi jagat maya, katanya.

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, 143 juta orang merupakan pengguna aktif internet, kebanyakan adalah kelompok usia 19 sampai 43 tahun dimana dari pengguna tersebut 87 persen aktif di media sosial dan menghabiskan waktu 4 sampai 7 jam sehari untuk bermain media sosial.

"Sangat di sayangkan saat besarnya para pengguna tidak dibarengi dengan kemampuan masyarakat untuk menyaring informasi, terutama informasi diragukan kebenaran informasi diterima tanpa verifikasi bahkan kemudian ikut menyebarkan dan membagikan informasi tersebut pada pengguna lain," pungkasnya.

Kuesioner yang dilakukan oleh AJI terhadap 2.032 pengguna ponsel pintar yang membaca informasi, namun hanya 55 persen memverifikasi keakuratan informasi yang diterima, 45 persen dari responden tidak memverifikasi informasi masalah hoax, jelasnya. (jl/wan).

Sumber : diskominfo.acehprov.go.id