Banda Aceh - Yayasan Beudoh Gampong (YBG) menggelar seminar bertajuk ‘Mitigasi Bencana Pageu Gampong’ di Aula Kantor Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Senin (24/12/2018). Sejumlah pakar kebencanaan tampil sebagai narasumber pada seminar dalam rangka memperingati 14 tahun tsunami Aceh.

Narasumber yang menyampaikan presentasinya antara lain Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc. (Ketua Umum Yayasan Beudoh Gampong/Guru Besar Institut Teknologi Bandung/Ahli Gempa dan Underground City dari ITB) yang akan menyampaikan materi tentang ‘Zona Rawan Bencana dan Tata Ruang Kawasan’, Kemudian Prof. Dr. Teuku Safir Iskandar Wijaya, MA (Guru Besar/Dosen UIN Ar-Raniry) menyampaikan materi tentang ‘Pageu Gampong, Sebuah Kearifan Lokal’.

Sementara Dr. Ir. Azwar Abubakar, MM (mantan menteri PAN & RB/mantan gubernur Aceh) mengangkat materi terkait Manajemen dan Ketahanan Sosial Masyarakat dalam Menghadapi Bencana, Dr. Hermansyah (Ahli Arkeologi) yang akan menyampaikan materi tentang ‘Manuskrip Gempa’, serta Andry W., Ph.D (Pakar Bambu/Dosen ITB) tentang Arsitektur Bambu.

Ketua Umum YBG, Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny mengajak untuk membangun negara dari desa, bukan hanya pembangunan negara selalu ditinjau dari kotanya. Ia mengatakan, negara seperti Jepang, Cina dan Korea sudah membangun negaranya dari desa.

"Sudah saatnya Aceh meraih mimpi besarnya. Semua stakeholder dan masyarakat harus bergerak sama-sama. Warga Jepang saja begitu bangga dengan sejarah orang Aceh di masa lalu," sebutnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan keliling ke seluruh wilayah untuk mengenalkan program Beudoh Gampong sehingga bisa membangun Aceh di masa depan.

"Saya bisa rekomendasikan anak-anak muda Aceh yang mau bekerja keras ke Jepang atau Korea. Asal kuat mental dan spiritual untuk kerja dan riset di sana. Tahun lalu, Jepang perlu 2 ribu pekerja dengan gaji 10 sampai 20 juta perbulan. Setelah bekerja 3 tahun, silahkan pulang untuk membangun Aceh," jelasnya.(gal)

Sumber : diskominfo.acehprov.go.id