Komunikasi Publik Melalui Media Tatap Muka Jelang Pemilu
Aceh Tengah - Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh berkerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Tengah menggelar acara komunikasi publik melalui media tatap muka tentang Pemilu Damai 2019 di Hotel Bayu Hill, Kamis (21/2/2019).
Dalam sambutannya Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, yang dibacakan oleh Asisten II Harun Manzola, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kominfo dan Persandian Aceh yang berinisiatif menyelenggarakan kegiatan komunikasi publik melalui media tatap muka.
"Kami menilai kegiatan ini penting dilaksanakan mengingat tidak sampai dua bulan lagi kita akan melakukan pemilu presiden dan anggota legislatif," jelasnya.
Pada tanggal 17 april 2019 mendatang seluruh rakyat indonesia akan menggunakan hak pilihnya secara demokratis, kegiatan ini selain untuk meningkatkan pengetahuan juga menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi dan saling bertukar informasi, tambahnya.
"Saat ini berbagai informasi terkait pilpres dan pileg terus berkembang ditengah-tengah masyarakat, baik melalui media sosial maupun media elektronik," sebutnya.
Ia mengatakan kemajuan teknologi informasi saat ini telah membuat dunia ini seperti kampung kecil, berbagai informasi maupun komunikasi begitu cepat dapat diterima dan dilakukan oleh semua orang.
Tidak sedikit informasi-informasi yang didapat ataupun diterima oleh masyarakat melalui berbagai media sosial tersebut mengandung isu yang belum tentu kebenarannya sehingga menyebabkan sebagian masyarakat menjadi korban hoax, bahkan menjadi pencipta dan penyebar hoax.
"Kami berharap hal ini tidak terjadi di Kabupaten Aceh Tengah, bahkan kita berharap masyarakat aceh tengah berani menyatakan perang terhadap hoax dan tidak memberi kesempatan sedikitpun berita hoax menyebar di tengah masyarakat," harapnya.
Pentingnya kegiatan yang dilaksanakan hari ini, para peserta diharapkan dapat menjadi penyampai informasi yang dapat menyejukkan masyarakat, sehingga iklim pesta demokrasi yang kita laksanakan tahun ini dapat memberi kedamaian, bukan sebaliknya pesta rakyat yang menakutkan.
"Berbeda pendapat dan pilihan dalam pemilu adalah hal yang wajar dalam berdemokrasi. silakan berbeda partai dan nomor pilihan, namun jangan sampai perbedaan itu memecah persatuan dan kesatuan, apalagi memutus silaturahmi," imbuhnya.
Di tempat yang sama Ketua Panitia Alfajrian, AB mengatakan, Pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.
Penyelenggaraan Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu yang mempunyai integritas, profesionalitas dan akuntabilitas. Pemilu secara luas adalah sarana yang penting dalam kehidupan suatu negara yang menganut azaz demokrasi yang memberi kesempatan berpartisipasi politik bagi warga negara untuk memilih wakil-wakilnya yang akan menyuarakan dan menyalurkan aspirasi mereka.
Pelaksanaan pemilu diharapkan akan membawa banyak manfaat bagi perkembangan demokrasi, tatanan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan kinerja lembaga politik yang ada di daerah.Berdasarkan hal tersebutlah kami melakukan diseminasi informasi melalui Komunikasi Publik Melalui ini dengan mengangkat tema “Pemilu Damai 2019”.
"Untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat luas di seluruh Kabupaten/Kota tentang Pemilu Damai tahun 2019 guna membangun pemahaman, kesadaran dan komitmen masyarakat agar dapat menyukseskan pelaksanaan Pemilu secara damai 17 April 2019 mendatang. Mensosialisasikan kepada masyarakat luas agar dapat memilih pemimpin yang berkualitas dan tentunya kita berharap seluruh masyarakat dapat menjadi pemilih yang cerdas," jelasnya.
Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi Publik ini menggunakan metode Pemaparan Materi, Diskusi dan Tanya Jawab, Peserta Komunikasi Publik ini terdiri dari Keuchik, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan tokoh adat tingkat Kecamatan dan tingkat Desa yang berjumlah 30 orang. (wn/jl)
Sumber : diskominfo.acehprov.go.id
- 
          
            Meski Covid-19, Aceh Masih Bisa Berbuat Lebih Baik untuk Pertumbuhan EkonomiKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Pemerintah Keluarkan Edaran Libur Idul AdhaKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New NormalKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Tujuh Pasien Covid-19 Sembuh, Hasil Tracing Ditemukan Tujuh Kasus BaruKamis, 23 Juli 2020
- 
          
            Plt Gubernur Bersama Kepala SKPA Gelar Do’a untuk Kesembuhan Pasien Covid-19 Secara DaringRabu, 22 Juli 2020
