Banda Aceh | Pemerintah dan masyarakat Aceh menggelar zikir dan doa bersama untuk para syuhada muslim Selandia Baru dengan tema “Melalui Zikir Dan Doa Bersama, Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah Demi Solidaritas Muslim Dunia” di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Sabtu, (23/3/2018).

Pelaksanaan zikir dan doa ini sebagai empati dari pemerintah dan Masyarakat Aceh sekaligus ungkapan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa yang memiriskan hati seluruh muslim di dunia serta wujud ukhuwah dan solidaritas sebagai muslim di Aceh kepada saudara seiman di Selandia Baru.

Sebagaimana diketahui bahwa sepekan yang lalu, tepatnya 15 Maret 2019 dunia dikejutkan oleh aksi penembakan brutal terhadap jamaah muslim yang sedang melaksanakan Shalat Jumat di Mesjid Al Noor dan Mesjid Linwoodm Kota Christchurch Selandia Baru. Peristiwa tersebut telah menelan korban lebih 50 orang meninggal dunia dan puluhan yang lain mengalami luka-luka dan hingga kini masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit di Selandia Baru.

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh dalam sambutannya mengatakan peristiwa tersebut telah membuka mata dunia bahwa umat islam tidak identik dengan tindak kekerasan sehingga kerap mendapat perlakuan yang tidak prikemanusiaan. Pelaku teroris dapat berasal dari saja, yang pasti bahwa teroris adalah perilaku yang bertentangan dengan norma agama dan prinsip kemanusiaan yang universal.

Sebagai muslim sejati sudah seharusnya ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh muslim di Selandia Baru atas perlakuan keji seorang teroris. Sebagai mana disebutkan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam prosesi sebelum shalat jumat mengutip sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rasulullah bersabda: “Perumpamaan Orang Mukmin Dalam Hal Kasih Sayang Bagaikan Satu Tubuh, Apabila Satu Anggota Badan Merintih Kesakitan Maka Sekujur Badan Akan Merasa Panas Dan Demam.”

Nova mengaku ketika mendengar cerita ini hatinya remuk. "Padahal saya tidak mengenal saudara-saudara dalam peristiwa tersebut, ini membuat kita seolah menyimpan dendam untuk membalas sakit hati kepada pelaku, namun kita di tuntun oleh islam untuk mengendalikan diri dengan tenang dan mengembalikan semua ini kepada Allah," ujarnya.

"Peristiwa di Selandia Baru ada rahasia tuhan yang sedang terjadi bagi islam saat ini, mata dunia terbelalak terbuka bahwa islam adalah rahmatan lil alamin, umat islam mengedepankan akhlakul karimah yang sekarang dirasakan oleh non muslim," sebutnya.

Nova berharap, dengan kejadian ini semua bisa membawa kebaikan menjadi pelajaran berharga bagi seluruh muslim. "Kita harus hati-hati dalam mendidik anak baik dalam hal perminan game dan apatisme beragama karena musuh-musuh islam siap menerkam kita melalui jalur manapun. Kepada MPU untuk mengevaluasi permainan-perminan non muslim seperti game yang bisa membentuk jiwa violance," tegasnya.

Nova menyebutkan pemerintah bersama seluruh masyarakat Aceh merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat dunia, mengutuk dan mengecam keras pelaku teroris yang telah membantai puluhan umat Islam di Selandia Baru.

"Sebagai Pimpinan Pemerintah Aceh kami juga menghimbau agar pelaku penembakan tersebut dihukum seadil-adilnya sehingga peristiwa yang sama tidak berulang kembali di masa yang akan datang," harapnya.

Acara Zikir ini dipimpin oleh Tgk. Asy'ari Ibrahim S.Pd.I serta menghadirkan penceramah Ustad Masrul Aidi,Lc, dalam tausiahnya menyurukan membalas kepada orang yang berbuat jahat dengan lebih baik, kita diajarkan untuk memafkan Allah tidak akan tambahkan kepada seseorang kebaikan karena sifat pemaafnya kecuali kemulian.

"Seluruh dunia menyaksikan shalat jumat terbesar di negeri yang manyoritasnya non muslim, andai kata islam membalasnya kita tidak akan melihat prosesi yang sekarang terjadi manyoritas non muslim melindungi shalat jumat tersebut, islam sudah mengatur hikmah yang demikian tinggi," katanya. (wn/ri)

Sumber : https://diskominfo.acehprov.go.id/